TEORI KEPERAWATAN MENURUT
FLORENCE NIGHTINGALE
DISUSUSN
OLEH :
1.
IVANY HASIBUAN
2.
TERSA DUARKOSSU
PRODI S1
KEPERAWATAN
STIKES HUSADA JOMBANG
2020
PENDAHULUAN
A.
Riwayat tokoh teori keperawatan
Florence Nightingale
Florence
Nightingale lahir tanggal 12 Mei 1820 di Florence, Italia, dalam suatu
perjalanan panjang keliling Eropa. Nama depannya, Florence merujuk kepada kota
kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. Florence
Nightingale memiliki seorang kakak perempuan bernama Parthenope. Beliau adalah
seorang anak bangsawan Inggris yang kaya, beradab dan bercita-cita tinggi yang
bernama William Edward Nightingale.(Nursalam, 2016, 2013)
B.
Perkembangan teori keperawatan
Florence Nightingale
Tahun
1850 ketika usianya genap 39 tahun dengan tegas ia mengatakan bahwa ia segera
memasuki lapangan perawatan, dan ia bermaksud mengunjungi pendidikan yang ada
di Kaiserwerth. Orang tuanya terpaksa mengijinkanya. Pada mulanya ia bekerja
selama dua minggu, sesudahnya ia pergi lagi untuk ikut mempelajari perawatan,
pendidikan 4 bulan ini terjadi pada tahun 1851 . Dengan itu maka terkabulah
cita-citanya untuk mendapatkan pendidikan cara praktis dalam lapangan perawatan
. Ia lulus dari pendidikan ini dengan hasil memuaskan.
Tahun
1853 ia mengepalai suatu Institut yang disebut “ Establishment For gentle women
during illnes” ia mulai dengan berorganisasi dan perbaikan- perbaikan dari
bangunan dan juga perawatan, sehingga Institut ini lama kelamaan menjadi sebuah
rumah sakit. Tidak lama sesudah itu, Kings College Hospital meminta agar ia
mengepalai perawatan di rumah sakit tersebut. Oleh Florence Nightingale selesai
jabatan ini diterima dengan baik.
C.
Tujuan Keperawatan
Untuk
mengetahui bagaimana riwayat tokoh Florence Nightingale dan bagaimana
perkembangan teorinya serta untuk berespon terhadap perilaku klient dalam
memenuhi kebutuhan klient dengan segera untuk berinteraksi dengan klient untuk
memenuhi kebutuhan klient.
TEORI
KEPERAWATAN
A.
Mayor Konsep
1.
Definisi keperawatan adalah Profesi
untuk wanita dengan tujuan menemukan dan menggunakan hukum alam dalam
pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Nightingale menegaskan bahwa
keperawatan adl. Ilmu dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat
orang yang sakit.
2.
Tujuan tindakan keperawatan adalah
memelihara, mencegah infeksi dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan
pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan.
3.
Alasan tindakan keperawatan yakni
menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan
atau meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan luka
4.
Konsep individu adalah merupakan
kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang lengkap dan
berpotensi
5.
Konsep sehat adalah keadaan bebas dari
penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara penuh
6.
Konsep lingkungan adalah bagian
eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang.
B.
Paradigma dan Kerangka Konsep
Paradigma
1.
Manusia
Manusia terdiri dari komponen fisik,
intelektual, emosional, sosial dan spiritual. Walaupun memang lebih terfokus
pada aspek fisik tetapi tetap saja ide yang dikemukakan Nightingale tentang
seseorang yang sedang sakit mempunyai semangat hidup yang lebih besar daripada
mereka yang sehat, sebenarnya terkait dengan dimensi psikologis dari manusia.
2.
Lingkungan
Lingkungan menurut Nightingale merujuk
pada lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi proses penyembuhan dan
kesehatan yang meliputi lima komponen lingkungan terpenting dalam
mempertahankan kesehatan individu yang meliputi udara bersih, air yang bersih,
pemeliharaan yang efisien kebersihan, serta penerangan atau pencahayaan.
Nightingale lebih menekankan pada
lingkungan fisik daripada lingkungan sosial dan psikologis yang dieksplor
secara lebih terperinci dalam tulisannya. Penekanannya terhadap lingkungan
sangat jelas melalui pernyataannnya bahwa jika ingin meramalkan masalah
kesehatan, maka yang harus dilakukan adalah mengkaji keadaan rumah, kondisi dan
cara hidup seseorang daripada mengkaji fisik atau tubuhnya.
3.
Kesehatan
Nightingale mendefinisikan kesehatan
sebagai merasa sehat dan menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang
dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor
lingkungan, fisik, dan psikologis. Terutama faktor lingkungan meliputi:
a.
Kebersihan,
b.
Minuman,
c.
Nutrisi,
d.
Kelembaban,
e.
Jalan udara,
f.
Saluran air.
Yang mempengaruhi kesehatan menurut Nightingale keadaan sehat
dapat dicapai melalui pendidikan dan perbaikan kondisi lingkungan. Penyakit
merupakan proses perbaikan, tubuh berusaha untuk memperbaiki masalah. Juga
merupakan suatu kesempatan untuk meningkatkan pandangan spiritual. Oleh karena
itu, Nightingale sangat menekankan bahwa kesehatan tidak hanya berorientasi
dalam lingkungan rumah sakit tetapi juga komunitas.
4.
Keperawatan
Nightingale memandang keperawatan
sebagai ilmu kesehatan dan menguraikan keperawatan sebagai mengarahkan terhadap
peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik, sehingga alam akan menyembuhkan
pasien. Oleh karena itu, kegiatan keperawatan termasuk memberikan pendidikan
tentang kebersihan di rumah tangga dan lingkungan untuk membantu wanita
menciptakan atau membuat lingkungan sehat bagi keluarganya dan komunitas yang
pada dasarnya bertujuan untuk mencegah penyakit.
Kerangka Konsep
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks
lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan
psikologis daan lingkungan sosial.
a.
Lingkungan fisik (physical enviroment)
Lingkungan fisik merupakan lingkungan
dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut
mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan
mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu,
asap, bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih,
ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan
dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain
maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan
keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan
penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien
ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
b.
Lingkungan psikologi (physicology environment)
Nightingale melihat bahwa kondisi
lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk
terhadap emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan
aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk membantu pasien dalam
mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan pasien dipandang
dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan
secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan
dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik
bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien.
Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan
tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna
dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung
yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
c.
Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama
huhbungan yang spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian
setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan
kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan
pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan
lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu pasien
yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah
atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh
terhadap lingkungan secara khusus.
Hubungan Teori Florence Nightingale
dengan beberapa konsep
a)
Hubungan teori Florence Nightingale
dengan konsep keperawatan
i.
Individu/manusia
Memiliki kemampuan besar untuk
memperbaiki kondisinya dalam menghadapi penyakit.
ii.
Keperawatan
Bertujuan membawa/mengantar individu
pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk
mempengaruhi lingkungan.
iii.
Sehat/skit
Fokus perbaikan untuk sehat.
iv.
Masyarakat/lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu,
bau, suara dan cahaya.
b)
Hubungan Florence Nightingale dengan
proses keperawatan
i.
Pengakjian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nighitngale
lebih menitiberatkan pada kondisi lingkungan(lingkungan fisik,psikhis,social)
ii.
Analisa data
Data dikelompokkan berdasarkan
lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan pada kondisi klient yang berhubungan
dengan lingkungan keseluruhan.
iii.
Masalah
Difokuskan pada hubungan individu
dengan lingkungannya
iv.
Diagnosa Keperawatan
Berbagai masalah klient yang berhungan
dengan lingkungannya, misalnya faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
efektivitas asuhan, penyesuaian terhadap lingkungan.
v.
Implementasi
Upaya dasar merubah mempengaruhi
lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang
mempengaruhi kehidupan pertumbuhan fisik dan perkembangan individu.
vi.
Evaluasi
Mengobservasi dampak perubahan
lingkungan terhadap kesehatan individu.
APLIKASI
TEORI KEPERAWATAN
1.
Aplikasi Proses Keperawatan
Membuat pasien merasa nyaman dan
tenang di lingkungan rumah skit merupakan hal yang perlu dilakukan. Cara yang
dilakukan untuk membuat pasien merasa nyaman, pada saat memberi makanan di
rumah sakit misal dengan membersihkan meja tempat tidur dan yakinkan ada tempat
untuk semua piring. Makanan harus di hidangkan pada nampan bersih dan harus
terlihat menarik. Yakinkan ada alat makan yang digunakan.
Teori Nightingale memandang Pasien
dalam kontek lingkungan keseluruhan:
a.
Lingkungan fisik,
b.
Psikologis,
c.
Sosial.
Melalui observasi dan pengumpulan data Nightingale menghubungkan
antara status kesehatan klient dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil yang menimbulkan
perbaikan kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean. Kondisi higene
penting untuk membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat kulit, mulut,
rambut, mata, telinga, kuku. Di jaman sekarang ketika seseorang sakit, akan
sulit memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi atau membersihkan kuku,
bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karena itu, perawat
perlu melihat apakah pasien dapat mebersihkan diri mereka sendiri dan membantu
mereka bila mungkin. Penting untuk menanyakan pasien apa yang biasanya mereka
lakukan dan bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktek budaya dan agama
dapat membedakan praktek higiene. Higiene adalah sangat pribadi dan masing –
masing individu mempunyai ide yang berbeda-beda tentang apa yang mereka ingin
lakukan. Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memenuhi kebutuhan
pribadinya daripada melakukan standard rutin.
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit,
tetapi tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat
adalah merawat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting
dan sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Itulah beda perawat dan
dokter. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit
kepada si pasien, tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik,
psikologis, sosial pasien sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari
penyakit baik lahir maupun batin mereka tenang dan nyaman. Pada saat pasien
berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk memberikan kenyamanan bagi
pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan sakit si pasien itu dan dalam
perawatan pasien tidak dibedakan yang kaya dan miskin.
2.
Contoh Kasus
Banyak kasus orang dipulangkan dari
rumah sakit ke rumah ketika mereka masih membutuhkan asuhan keperawatan,
sehingga perawat sering memberikan perawatan di rumah yamg hampir sama dengan
yang mereka berikan pada pasien di rumah sakit.
DAFTAR
PUSTAKA
Nursalam, 2016, metode penelitian. (2013). 済無No Title No Title. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
No comments:
Post a Comment