TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN
JEAN WATSON
OLEH:
1.
Ahmad Arif Affandi
(2019030014)
2.
Purwanti rahayu
(2019030025)
3.
Hannyta ratna Bravo
(2019030017)
4.
Novitayanti
(2019030021)
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG
TAHUN
2019
DAFTAR ISI
Hal
DAFTAR
ISI..........................................................................................................................i
KATA
PENGANTAR...........................................................................................................ii
BAB
I :
PENDAHULUAN..................................................................................................1
BAB
II: TINJAUAN TEORITIS..........................................................................................3
A.
Konsep Utama Teori dan Model Keperawatan Jean
Watson...........................................3
B.
Hubungan Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan...............................4
C.
Hubungan Teori Jean Watson dengan Proses
Keperawatan.............................................6
D.
Hubungan Teori Jean Watson dengan Ciri
Teori..............................................................7
E.
Penerapan Teori Jean
Watson...........................................................................................8
BAB
III :
KESIMPULAN...................................................................................................9
DAFTAR
KEPUSTAKAAN...............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Konsep merupakan suatu ide di mana
terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat diorganisir menjadi
simbol - simbol yang nyata, sedangkan konsep
keperawatan merupakan
ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan. Teori ini sendiri
merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata atau suatu
pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang didasari oleh
fakta-fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut (kurang adanya bukti) secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk
menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,
sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan
itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah di
dapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model
konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan
yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut bekerja.
Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar seperti: adanya
keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek yang ingin
dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap ke- butuhan
semua pasien, serta adanya pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh perawat
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka
perlunya mempelajari Teori dan Model Konsep Keperawatan yang telah ada
sebagai salah satu kunci dalam mengembangkan ilmu dan praktek, serta
profesi keperawatan di Indonesia. Pada kesempatan kali ini saya mencoba memaparkan
“Teori dan Model Konsep Keperawatan Jean Watson”.
B.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu menghubungkan
antara konsep / ilmu dengan segala pemikiran dan tingkah lakunya dalam
merancang atau menyusun suatu rencana asuhan keperawatan yang dibutuhkan
oleh pasien dan keluarga sesuai kasus secara teori dengan benar.
2.
Tujuan Khusus
a)
Mahasiswa mampu
menjelaskan konsep dasar teori dan model keperawatan Jean Watson
b) Mahasiswa
mampu merancang / menyusun rencana asuhan keperawatan yang dibutuhkan oleh pasien dan
keluarga sesuai kasus-kasus yang disajikan menggunakan pendekatan teori keperawatan Jean
Watson.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep
Utama Teori dan Model Keperawatan Jean Watson:
Jean Watson lahir pada tahun 1940, dia
adalah Bachelor of Science dalam Keperawatan, Masterof Science dalam
Psychiatric / Mental Health Nursing dari University of Colorado - Danver, serta
PhD dalam Educational Psychology. Watson adalah pengarang banyak artikel,
chapter/tulisan -singkat dalam buku, dan buku lainnya. Hasil penelitiannya
adalah tentang manusia dan rasa kehilangan.
Teori Jean Watson yang telah
dipublikasikan dalam keperawatan adalah “Human Science and Human Care”. Watson
percaya bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada faktor care/ perhatian
pada perawatan yang asalnya dari humanistic perspective dan dikombinasikan
dengan dasar ilmu pengetahuan. Dalam keperawatan juga dikembangkan filosofi
kemanusiaan, dan system sistem nilai, serta menggunakan seni perawatan yang baik.
Teori Jean Watson ini ternyata merupakan salah satu dari kebutuhan manusia
dalam merawat pasien.
Kebutuhan Biofisikal
|
Kebutuhan
Psikofisikal
|
Kebutuhan
Psikososial
|
Kebutuhan
Intrapersonal &
|
Tolok ukur pandangan Watson ini didasari
pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa
manusia memiliki 4 bagian kebutuhan dasar manusia yang saling berhubungan
antara kebutuhan yang satu dengan kebutuhan yang lain. Berdasarkan dari empat kebutuhan
tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna dan memiliki
berbagai ragam perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia
seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial, serta spiritual.
Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam
ilmu keperawatan, antara lain :
1.
Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan hanya
secara interpersonal.
2.
Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang hasilnya
dapat memuaskan kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan.
3.
Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang ke arah
perbaikan bagi individu, serta keluarga.
4.
Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di rawat
saja, tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang.
5.
Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga bisa menawarkan
kepada pasien untuk mengembangkan potensinya untuk memilih apa yang terbaik
untuk dirinya saat itu.
6.
Asuhan keperawatan lebih “ healthogenic” dari pada pengobatan. Praktek asuhan
keperawatan
terintegrasi
antara pengetahuan biofisikal dengan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk
meningkatkan
kesehatan dan untuk memberikan bantuan / pertolongan kepada mereka yang sakit.
7.
Praktek asuhan merupakan sentral keperawatan.
B.
Hubungan Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan:
Jean Watson membagi konsep utama
keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
a.
Kemanusiaan (Human Being).
Menurut pandangan Watson orang yang bernilai
bagi dirinya atau orang lain dalam memberikan pelayanan keperawatan harus dapat
memelihara, menghargai, mengasuh, mau mengerti dan membantu orang yang sedang
sakit. Dalam pandangan filosofi umum, manusia itu mempunyai fungsi yang
kompleks yang terintegrasi dalam dirinya. Selain itu manusia juga dinilai sempurna, karena
bagian-bagian tubuhnya mempunyai fungsi yang sempurna; tetapi dalam fungsi
perkembangannya dia harus selalu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Jika
adaptasi tersebut tidak berhasil, maka akan terjadi konflik (terutama
kngi.onflik psikososial), yang berdampak pada terjadinya krisis disepanjang
kehidupannya. Hal tersebut perlu mendapatkan asuhan, agar dapat ditanggulangi.
b.
Kesehatan
Menurut WHO meliputi bagian positif dari
fisik, mental, dan sosial yang baik. Akan tetapi Watson juga mempercayai bahwa
ada beberapa faktor lain yang dibutuhkan untuk dimasukkan dalam definisi sehat
ini yaitu:
-
Fungsi manusia secara keseluruhan baik fungsi fisik, mental, dan sosial
seimbang/serasi
-
Adaptasi secara umum terhadap pertahanan dirinya sehari-hari dengan
lingkungannya
-
Tidak adanya penyakit.
Asuhan kesehatan yang benar fokusnya
pada gaya hidup, kondisi sosial, dan lingkungan :
-
Kesehatan adalah hubungan yang harmonis antara pikiran, tubuh, dan jiwa.
-
Kesehatan juga dihubungkan dengan tingkat kesesuaian antara apa yang dirasakan
dengan apa
yang
dialami.
c. Lingkungan sosial
Salah satu variabel yang mempengaruhi
masyarakat saat ini adalah lingkungan sosial. Masyarakat memberikan nilai yang
menentukan terhadap bagaimana seharusnya berkelakuan, dan tujuan apa yang harus
dicapai. Nilai - nilai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial, kultural,
dan spiritual.
Asuhan keperawatan telah ada dalam
masyarakat, karena setiap masyarakat biasanya mempunyai seseorang yang care
terhadap orang lain. Watson menyatakan bahwa merawat, dan
keperawatan
itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial yang mempunyai beberapa orang yang
saling peduli dengan yang lainnya. Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi
ke generasi, melalui gen, tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai
suatu koping yang unik terhadap lingkungan.
d. Keperawatan
Menurut Watson keperawatan fokusnya
lebih pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang sakit, dan
pemulihan keadaan fisik. Keperawatan pada promosi kesehatan awalnya sama dengan
mengobati penyakit. Dia melihat keperawatan dapat bergerak dari dua area,
yaitu: masalah penanganan stres dan penanganan konflik. Hal ini dapat menunjang
tersedianya perawatan kesehatan yang holistik, yang dia percayai dapat menjadi
pusat dari praktik keperawatan. Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa
kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap
kondisi kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen
terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktek,
dan riset keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk
aktivitas perawatan, antara lain:
1.
Membentuk sistem nilai humanistic altruistic
2.
Membangkitkan rasa percaya dan harapan
3.
Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain
4.
Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”
5.
Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun
negatif
6.
Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil
keputusan
7.
Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”
8.
Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental,
fisik,
sosial-kultural,
serta spiritual.
9.
Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia
10.
Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.
C.
Hubungan Teori Jean Watson dengan Proses Keperawatan
Watson merekomendasikan suatu pendekatan
penelitian keperawatan yang lebih dalam, agar menghasilkan suatu hubungan
keperawatan yang baik dengan kebutuhan manusia. Agar hasilnya sempurna, maka
perawat perlu melakukan metoda pemecahan masalah secara ilmiah. Watson juga menyatakan
proses keperawatan terdiri atas langkah-langkah yang sama dengan proses ilmiah.
Watson kemudian mengkolaborasikannya dalam dokumentasi (tulisan yang dicetak
miring mengidikasikan adanya keterkaitan dengan adanya penelitian dalam proses
keperawatan).
*
Assesment / Pengkajian:
1. Pengkajian
meliputi: tindakan pengamatan, melakukan identifikasi, dan menelaah masalah
yang muncul melalui pengaplikasian dari hasil studi literature
2. Untuk
dapat menelaah dan memprediksi suatu masalah dengan baik sesuai kerangka kerja yang
telah dibuat, maka perlu menggali lebih dalam pengetahuan yang terkait secara
konseptual
3. Dalam
pengkajian juga mencakup formulasi hipotesis mengenai hubungan dan faktor – factor
yang mempengaruhi masalah
4. Selain
itu juga dalam menilai situasi perlu mencantumkan definisi dari variabel -
variabel yang akan diperiksa dalam pemecahan masalah ini.
*
Perencanaan:
1. Dengan
perencanaan yang baik, maka akan membantu dalam menentukan bagaimana variabel-variabel
dapat diuji atau diukur
2. Dalam
merancang suatu pemecahan masalah yang mengacu pada rencana asuhan kepera-Watan
tetap melalui pendekatan konseptual
3. Selain
itu juga dalam perencanaan tercantum data-data yang telah dikumpulkan &
sesuai.
*
Intervensi:
-
Merencanakan tindakan sesuai dengan
masalah yang ditemukan
*
Evaluasi:
1. Evaluasi
merupakan sebuah metoda dan proses untuk menganalisa hasil pelaksanaan
intervensi dari setiap masalah yang ada.
2. Disamping
itu menurut Watson, evaluasi juga harus mampu memberikan generalisasi terhadap hipotesa
- hipotesa tambahan atau kejadian yang mungkin akan terjadi untuk mendorong teori
keperawatan secara umum didasarkan pada studi pemecahan masalah.
D.
Hubungan dengan Ciri Teori
Menurut Watson, bahwa sebuah teori itu
merupakan sebuah pengelompokkan dari ide-ide, dan pengalaman yang memberikan
penjelasan mengenai fenomena – fenomena. Dia menolak konsep tradisional, dan
moetodologi kuantitatif harus dikorbankan saat mendapatkan pengetahuan baru
dari tingkah laku manusia. Dia melihat bahwa keperawatan dapat dikembangkan dengan
melibatkan prosedur-prosedur, dan manipulasi variabel sementara yang terbaik
adalah dengan melakukan penelitian untuk melihat berbagai alternatif dalam
merawat manusia, baik sehat, maupun sakit, serta mendorong peningkatan
kesehatan. Karya Watson telah dikembangkan dalam konteks tradisional:
1).
Teori-teori tersebut berhubungan dengan konsep seperti dalam membangun solusi
berbeda dalam melihat fenomena tertentu
2).
Teori harus logis secara alami
3).
Teori seharusnya sederhana sebelum digeneralisasikan
4).
Teori dapat didasarkan pada hipotesis yang dapat diuji
5).
Teori berkontribusi dan membantu dalam pengembangan pengetahuan secara umum
sesuai disiplin ilmunya melalui penelitian untuk mencapai sesuatu yag valid
6).
Teori dapat digunakan oleh para praktisi untuk menjadi pedoman dan meningkatkan
mutu dari tindakan pelayanan ataupun asuhan keperawatan yang diberikan
7).
Teori tersebut harus konsisten dengan teori - teori lainnya, dengan hukum, dan
prinsip – prinsip lainnya; tetapi masih meninggalkan pertanyaan - pertanyaan
yang tidak bisa dijawab, kemudian diinvestigasi.
E.
Penerapan Teori Jean Watson
Pengkajian:
Pengkajian
biofisik (Lower order needs): makanan, cairan, eliminasi, dan ventilasi.
-
Bagaimana pasien menilai tubuhnya ?
-
Apakah tubuhnya dalam batas normal sesuai dengan tinggi, berat, dan umur ?
-
Apakah pasien cukup mengkonsumsi kalori untuk menjaga pertumbuhan yang normal ?
-
Apakah dari pengkajian fisik, semua sistem berfungsi secara normal ?
-
Apakah hasil laboratorium menunjukan defisiensi nutrisi ?
Pengkajian
psikofisik (Lower order needs): aktifitas tubuh, seksualitas
-
Apakah body imagenya realita ?
-
Apakah ia berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan umum sesuai dengan umurnya ?
Pengkajian
psikofisik (Higher order needs): kebutuhan untuk berprestasi, dan berfiliasi
-
Apakah hubungannya dengan kelompok sebaya memuaskan ?
-
Bagaimana dia menilai kondisi seksualitasny?
-
Apakah lingkungan mendukung perkembangan pribadin ya
-
Apakah pasien merasa mencintai dan dicintai ?
-
Apakah pasien merasa mempunyai otonomi pada dirinya ?
Pengkajian
interpersonal (Higher order needs): kebutuhan untuk aktualisasi diri
-
Bagaimana perasaan pasien perasaan pasien mengenai dirinya ?
-
Apakah dia menyukai dunianya ?
-
Apakah dia merasa telah mencapai tujuan-tujuan dalam hidupnya ?
Diagnosa
Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat
dijabarkan sesuai dengan masalah yang ditemukan adalah :
-
Gangguan pada kebutuhan-kebutuhan biofisikal yang berhubungan dengan makanan,
cairan, eliminasi,dan ventilasi
-
Gangguan konsep diri berhubungan dengan gangguan body image, rasa tidak
percaya, dan lain-lain
-
Rusaknya gangguan interaksi sosial
-
Ketergantungan atau kemandirian yang belum terselesaikan.
Perencanaan
dan Implementasi
Pada perencanaan dan implementasi
dianjurkan untuk menggunakan “careative factor” :
-
Membangun lingkungan yang “caring” melalui pemahaman yang empatik.
-
Mengembangkan hubungan “helping - trust” dengan meningkatkan perhatian terhadap
perasaan
takut
terhadap hal-hal sebagai berikut: takut berat badan bertambah, marah terhadap
rencana pengobatan
atau perawatan, kesal terhadap wibawa seorang tokoh.
-
Menggunakan cara yang empati, hangat, dan sesuai untuk menciptakan komunikasi
yang terbuka
-
Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching –learning” dengan melibatkan
pasien, misal: dalam merencanaan nutrisi
-
Ajarkan pasien, bagaimana cara menghadapi konflik pada diri sendiri
-
Fasilitasi hubungan dengan keluarganya yang dapat dipergunakan untuk
mengembangkan kemandirian
-
Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan stres
-
Bantu untuk mengenali masalah seksual
-
Tingkatkan interaksi sosial pasien dan bantu untuk mengembangkan rasa puas
dengan hasil interaksinya tersebut
-
Tekankan pada kepuasan terhadap kemampuan pribadi, dan jangan terlalu berharap
terhadap kesempurnaan.
Evaluasi
-
Apakah telah tercipta hubungan saling percaya ?
-
Apakah masalah – masalah yang terdapat dalam pengkajian telah dapat diatasi dan
telah menunjukan kenormalan ?
-
Apakah pasien telah mempejajari ketrampilan - ketrampilan yang diperlukan, agar
dapat memelihara kesehatannya ?
BAB
III
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah di atas adalah
sebagai berikut :
·
Konsep utama teori Jean
Watson adalah “ Human Science and Human Care ”, yang fokus
utamanya
dalam keperawatan adalah careative factor, dimana dia berasal dari humanisticperspective yang dikombinasikan
dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah.
·
Hubungan teori Jean
Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu adanya unsur teori kemanusiaan
dalam pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna
yang memiliki berbagai ragam perbedaan.
·
Hubungan dengan proses
perawatan, Jean Watson menganjurkan supaya penelitian- penelitian di bidang
keperawatan dapat dihubungkan dengan proses keperawatan, sebab di dalam proses keperawatan
langkah-langkahnya sama dengan proses ilmiah
·
Hubungan dengan
ciri-ciri teori, Jean Watson mengatakan bahwa sebuah teori merupakan sebuah pengelompokan,
ide-ide, pengalaman yang memberikan penjelasan mengenai fenomena 40, dan dia
menolak konsep tradisional.
·
Penerapan teori
JeanWatson, terdiri dari: pengkajian, penentuan diagnosa keperawatan,
perencanaan,implementasi, dan evaluasi.
DAFTAR
PUSTAKA
George
J. B. (1990). Nursing Theories. New
Jersey: Apleton and Lange.
Hidayat
A. dan Alimul A. (2004). Pengantar Konsep
Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Soemantri
I. (2006). Konsep Dasar Keperawatan.
Bandung: Stikes A. Yani Press.
No comments:
Post a Comment