STIKES HUSADA JOMBANG
TUGAS
KELOMPOK
1. RESI
DANI PUTRI (2019030026)
2. NURIL
AINI RAHMAWATI (2019030022)
3. OLIVIA
B.HAE (2019030023)
4. RINI
KAMTI RAHAYU (2019030052)
5. HENI
DWI LESTARI (2019030018)
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Teori Keperawatan Madeleine Leininger”, yang
bertujuan untuk
menjelaskan faktor budaya dan asuhan yang mempengaruhi
kesehatan, kesakitan dan kematian manusia sebagai upaya untuk meningkatkan dan
memajukan praktek keperawatan. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi
pendidikan dalam profesi keperawatan dan dunia kesehatan.
Harapan kami semoga makalah ini
dapat membantu menambah pengetahuan dan wawasan serta pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari makalah ini
agar menjadi lebih baik kedepannya.
Kami
akui makalah ini
banyak kekurangan . Oleh karena itu, kami berharap para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini dan harap maklum.
Surabaya, Maret 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .…………………………………………………………………………………. 2
Daftar isi …….……………………………………………………………………………………… 3
BAB I Pendahuluan ……………………………………………………….…………………… 4
1.
Latar belakang………………………………………………………...………………..……. 4
2. Rumusan
masalah……………………………………..……………………………………. 4
3.
Tujuan .………………………………………………………………………….……………….
4
4.
Manfaat ..…………………………………………………………………….…………………. 4
BAB II Tinjauan Pustaka .……………………………………………..………………………
5
Madeleine Leininger’s Transcultural Theory …………….…………………………
5
BAB III Pembahasan ………………………..……………………..………………………… 9
Transcultural Theory Menurut Leininger…………………………………………… 9
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………
10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Teori
merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata dan
menjelaskan suatu proses. Teori keperawatan merupakan sekelompok konsep yang
menjelaskan tentang suatu proses, peristiwa atau kejadian mengenai keperawatan
yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi. Teori keperawatan
biasanya banyak digunakan untuk menyusun atau membuat suatu model konsep dalam
keperawatan.
Selain itu,
karena model praktek keperawatan mengandung hal-hal dasar seperti keyakinan dan
nila-nilai yang menjadi dasar sebuah model. Untuk itu, dianggap sangat perlu
untuk memiliki dan mempelajari mengenai teori dan model keperawatan yang telah
ada karena dianggap sangat dibutuhkan oleh perawat untuk jadi acuannya.
Bagaimana model
keperawatan transcultural theory menurut
Leininger ?
Untuk mengetahui model konsep
keperawatan menurut Leininger.
Untuk
menambah pengetahuan mengenai teori dan
model konsep keperawatan menurut Leininger.
BAB II
Madeleine Leininger’s Transcultural
Theory
a.
Pengertian Transcultural Theory
Madeleine
Leininger pada mulanya menguraikan teori keperawatan transkultural pada tahun
1970-an, dan pada tahun 1978, Leininger menyajikan suatu model pembangkit teori
untuk studi tentang teori dan praktik keperawatan transkultural. Definisinya
mengenai keperawatan transkultural adalah sebagai sub bidang keperawatan yang
difokuskan pada studi komparatif dan analisis dari berbagai kultur dan
subkultur dengan mempertimbangkan perilaku kasih sayang mereka, asuhan
keperawatan, dan nilai-nilai sehat-sakit, keyakinan-keyakinan dan pola-pola
perilaku dengan tujuan mengembangkan landasan pengetahuan ilmiah dan
humanistik, yang berguna untuk menyiapkan praktik asuhan keperawatan
spesifik-kultur dan universal-kultur (1978:8).
Transcultural Nursing
Theory.
Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan dikembangkan dalam konteks
keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh
pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam
masyarakat.
Fokus
utama dari hasil karya Leininger adalah studi humanistik dan ilmiah tentang
semua orang dari berbagai kultur mengenai cara-cara perawatn dapat membantu
orang dengan kebutuhan-kebutuhan kesehatan dan hidupnya sehari-hari (1981:8).
Leininger menguraikan tentang transkultural dan ethnocaring. Tindakan caring dikatakan sebagai tindakan yang
dilakukan dalam memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku caring semestinya
diberikan kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa
pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara
umum dikatakan sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan dukungan
dan bimbingan pada manusia yang utuh. Human caring merupakan
fenomena yang universal dimana ekspresi, struktur dan polanya bervariasi
diantara kultur satu tempat dengan tempat lainnya Paula (2009:60).
Ethnocaring
didefinisikan sebagai sebuah studi dan klasifikasi sistematis dari keyakinan,
nilai-nilai, dan praktik asuhan keperawatan yang secara kognitif diterima oleh
budaya tertentu melalui bahasa, pengalaman, keyakinan, dan sistem nilai
setempat mereka (Leininger, 1978:8). Sedangkan ethnonursing adalah penggunaan pengetahuan tentang nilai-nilai,
keyakinan, dan praktik kultur atau subkultur setempat yang berhubungan dengan
kesehatan dan keperawatan.
Keperawatan
transkultural mencakup mengintegrasikan pandangan, pengetahuan, dan pengalaman
budaya dalam merencanakan dan mengimplementasikan asuhan khusus untuk individu
dari suatu budaya. Model dari Leininger menekankan pandangan dunia, dengan
mempertimbangkan beragam budaya. Model ini sangat berguna bagi perawat yang
bekerja dengan individu, kelompok, keluarga, atau komunitas dengan keyakinan,
nilai, dan praktik budaya yang unik. Keperawatan transkultural mencakup
pengintegrasian pandangan, pengetahuan, dan pengalaman budaya dalam semua area
proses keperawatan: walau demikian, model ini tidak memberikan panduan untuk
mengkaji klien—individu, kelompok, atau komunitas—juga tidak memandu diagnosis,
perencanaan, dan intervensi keperawatan.
b.
Konsep dalam Transcultural Nursing
1.
Budaya adalah norma atau aturan tindakan
dari anggota kelompok yang dipelajari, dan dibagi serta memberi petunjuk
dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan.
2.
Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan
atau suatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi
tindakan dan keputusan.
3.
Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang
optimal dari pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi
pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang
menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan
terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu yang mungkin kembali
lagi.
4.
Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu
yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik diantara
budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain.
5.
Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau
kelompok budaya yang digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
6.
Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada asal muasal manusia.
7.
Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada
penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang
tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan dasar observasi
untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling memberikan timbal
balik diantara keduanya.
8.
Care adalah fenomena yang
berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku pada individu,
keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik
aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan
manusia.
9.
Caring adalah tindakan langsung
yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan mengarahkan individu, keluarga
atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan
kondisi kehidupan manusia.
10. Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk
mengetahui nilai, kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk
mebimbing, mendukung atau memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok
untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan bertahan hidup,
hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
11. Culturtal
Imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan
kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain karena percaya bahwa
ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok lain (Leininger,
1985).
c.
Keyakinan Leininger
1. Keperawatan:
cara ilmiah dan humanistik dalam membantu klien melalui proses kepedulian
budaya khusus (nilai-nilai, keyakinan, dan praktik) untuk meningkatkan atau
mempertahankan kondisi kesehatan.
2. Klien:
individu, keluarga, kelompok, masyarakat, atau komunitas dengan kemungkinan
kebutuhan fisik, psikologis atau sosial, di dalam konteks budaya mereka, yang
merupakan penerima asuhan keperawatan.
3. Kesehatan:
ditentukan oleh sudut pndang budaya khusus dan orang-orang setempat, budaya
yang bergantung pada teknologi memndang kesehatan dan perawatan kesehatan
secara berbeda dari masyarakat yang tidak bergantung pada teknologi.
4. Lingkungan:
setiap budaya kultur atau masyarakat di seluruh dunia tempat ethnocaring
dipraktikkan oleh perawat yang membantu klien.
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian dari transkultural teori
menurut Madeleine Leininger mengenai keperawatan transkultural adalah sebagai
sub bidang keperawatan yang difokuskan pada studi perbandingan dengan
mempertimbangkan nilai-nilai asuhan keperawatan yang bertujuan untuk
mengembangkan landasan pengetahuan ilmiah dan psikologi seseorang, yang berguna
untuk menyiapkan praktik asuhan keperawatan yang spesifik dan universal. Teori ini menjabarkan
konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan
nilai-nilai kebudayaan yang melekat didalam kehidupan masyarakat.
Ethnocaring
sebuah studi dan klasifikasi sistematis dari keyakinan, nilai-nilai, dan
praktik asuhan keperawatan yang diterima oleh budaya melalui bahasa,
pengalaman, keyakinan, dan sistem nilai setempat. Sedangkan ethnonursing adalah penggunaan pengetahuan
tentang nilai-nilai, keyakinan, dan praktik kultur atau subkultur setempat yang
berhubungan dengan kesehatan dan keperawatan.
Fokus
utamanya adalah studi psikologi dan ilmiah tentang semua orang dari berbagai
budaya mengenai cara-cara perawat dapat membantu orang dengan kebutuhan
kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Human caring adalah fenomena yang universal
yaitu ekspresi, struktur dan polanya bervariasi diantara budaya satu tempat
dengan tempat lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Brooker, Christine. 2001. The Nurse’s Pocket Dictionary. Edition
31. Terjemahan Andry
Hartono. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
Christensen, Paula & Kenney, Janet.
2009. Nursing Process: Application of
Conceptual Models. Edition 4. Terjemahan Yuyun Yuningsih & Yasmin Asih.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Dirckx, John. 2005. Stedman’s Concise Medical Dictionary for the Health Professions.
Edition 4. Terjemahan Huriawati Hartanto, dkk. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Jaypee. 2007. Psychiatric Mental Health Nursing. New Delhi: Basavanthappa.
Kusnanto. 2004. Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
Meleis, Afaf Ibrahim. 2012. Theoretical Nursing: Development and
Progress. Fifth Edition. Pennsylvania: Wolters Kluwer Health.
Potter & Perry. 2005. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process,
and Practice. Edition 4. Terjemahan Yasmin Asih, dkk. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
No comments:
Post a Comment